Kombes Pol Zulfikar Tarius meninggal dunia karena sakit, Minggu (25/4), sekitar pukul 16.45 WIB di Rumah Sakit Siloam Surabaya. Jenazah kemudian dibawa ke Kota Medan dan tiba Senin (26/4) sekitar pukul 03.00 WIB. Selanjutnya jenazah disemayamkan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.
Kapolda Panca menyebut Almarhum Kombes Pol Zulfikar Tarius sebagai sosok polisi sejati. "Almarhum adalah sosok polisi sejati, sosok Brimob sejati yang memberikan pengabdian terbaiknya, jiwa raga demi kemanusiaan," ungkap Panca.
Panca juga mengungkapkan bahwa almarhum merupakan sosok yang rendah hati. Bahkan, almarhum juga menganggap semua orang sebagai saudaranya. "Semoga apa yang beliau berikan semasa hidup dapat menjadi contoh bagi kita semua dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada masyarakat," ujar Panca.
Diketahui, semasa hidup Almarhum Zulfikar Tarius aktif di Kepolisian dan menjabat berbagai jabatan strategis. Almarhum memulai tugasnya untuk negara tahun 1994 sebagai PAMA Polda Papua. Selanjutnya bertugas sebagai Danton I KIE 5121 SATBRIMOB Polda Papua, Danton II Kompi II YON A SATBRIMOB Polda Papua, Wadan KIE SATBRIMOB Polda Papua, Dan kie II SATBRIMOB Polda Papua, PAMA SOPS Polri, PAUR BINOPS Bag Bangpers Subdit Binjad Dit Minpers SOPS Polri, PASI Silektajad Ro Watpres SSDM Rowatpers SSDM Polri, PAMA Polda Jatim.
Selanjutnya, Kasubbag Renkaji Bag Rendiaga ROSDM Polda Jatim, Kasubbagmutjab Bagbinkar ROSDM Polda Jatim, Pamen SSDM Polri, PS. Kasunbagmutbata Bagmutjab Robinkar SSDM Polri, Kabagbinkar ROSDM Polda Metro Jaya, Kapolres Probolinggo Polda Jatim, Kapolres Gresik Polda Jatim, Kasubbaglekdikbangpes IPTEK Baglekdik Rodalpers SSDM Polri, Karosdm Polda Babel, Kasatbrimob Polda Sumut, Dansatintel Brimob Kot Brimob Polri Tamtama. Terakhir almarhum bertugas sebagai Auditor Kepolisian Madya Tingkat II Itwasum Polri.
Semasa hidup almarhum juga mendapat banyak tanda kehormatan. Antara lain Satyalancana GOM IX/Raksaka Dharma, Satyalancana Dwidya Sistha, Satyalancana Karya Bhakti, Satyalancana Pengabdian 8 tahun, dan Satyalancana Ksatrya Tamtama.
Sebelum dikebumikan, jenazah disemayamkan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman. Sebelum dimasukan ke dalam peti jenazah, keluarga besar terlebih dulu melakukan takziah. Air mata pun membasahi wajah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, usai melakukan takziah untuk adik kandungnya tersebut. Edy Rahmayadi pun mencium wajahnya adik kandungnya untuk terkahir kali usai berdoa.
Usai disalatkan, jenazah diserahkan kepada Kepolisian untuk dimakamkan. Acara serah terima jenazah dilakukan dengan upacara yang dipimpin oleh Wakil Kapolda Sumut Dadang Hartanto.
Usai pemakaman, Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemakaman adiknya. Mulai dari Kapolda Jawa Timur hingga Kapolda Sumut yang turut memberikan bantuannya. Edy Rahmayadi menyebut hal tersebut sebagai esprit de corps (jiwa korsa) Polri.
Edy Rahmayadi sebagai perwakilan keluarga juga menyampaikan apabila ada kesalahan atau persoalan almarhum yang belum selesai, Ia meminta untuk menemui keluarga. "Apabila adik saya Zulfikar Tarius ada hutang atau kesalahan sampaikan kepada kami atau saya, kapan saja, Insya Allah akan kita selesaikan sehingga tidak menjadi persoalan almarhum dalam menghadapi Tuhan-nya, " kata Edy.
Tampak sejumlah tokoh besar Sumut melayat ke tempat persemayaman. Di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah beserta istri Sri Ayu Mihari, Pangdam I/Bukit Barisan Hassanudin, Panglima Kosekhanudnas III Esron SB Sinaga, Tokoh Masyarakat Sumut Syamsul Arifin, Anggota DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Ulama Abdullah Syah, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina. (Irwan Ginting)